PIRNAS.COM | KOTAMOBAGU – Salah satu Pertamina yang ada di kotamobagu tepatnya di pertamina Moyag diduga melakukan penyulingan BBM jenis solar dan premium bersubsidi kepada mafia BBM menggunakan kendaraan Oven Cap di wilayah hukum Polres Kotamobagu, Sabtu (28/11/2020).
Media Pirnas.com, memantau saat pengisian BBM yang bersubsidi ke salah satu kendaraan Oven Cap dan akan di suplay ke daerah Minahasa Selatan Modoinding, lagi lagi kecurangan akibat kecerobohan oknum mafia BBM kerap menghambat kelancaran para kendaraan akibat kosongnya solar dan bensin di SPBU seputar Kotamobagu.
Awak media ini juga menemukan penumpukan minyak solar bersubsidi oleh oknum mafia minyak yang berlokasi kisaran 1,5 km dari Polres Kotamobagu, Penumpukan kendaraan terjadi akibat pihak pertamina lebih mengutamakan pengisian melalui Galon, yang ditemukan oleh wartawan ini di Pertamina Moyag.
Sangat luar biasa dan diluar akal sehat, hal itu bisa terjadi diwilayah hukum Polres Kotamobagu. Sementara aktifitas berjalan tanpa sembunyi, jelas jelas terpampang sehingga awak media ini dapat mengetahui dan tanpa ada halangan apapun. Miris bahasa sumbang yang diterima awak media, praktek kecurangan yang jelas melanggar aturan dalam peraturan subsidi, melanggang dan seolah kebal hukum.
Dikutip dari keterangan seorang nara sumber yang enggan disebutkan namanya, cetuskan kata yang amat menjadi pertanyaan besar, seolah ada back dari satu sisi sehingga aktivitas melenggang tanpa hiraukan hukum dalam menjalankan aktivitas tersebut. Inti simak temuan terindikasi mafia jalin hubungan sehingga tidak tersentuh oleh aparat hukum, pasalnya aktifitas tersebut atas keterangan nara sumber sudah cukup lama beroperasi.
Diharapkan agar pihak pelaksana Hukum terkhusus Polres Kotamobagu dapat menertibkan, dan tangkap, oknum jahat yang merugikan orang banyak, serta mengobok obok perundangan khusus dalam tata aturan minyak bersubsidi. Dalam aksi kegiatan tersebut diktahui oknum mafia BBM bersubsidi, sudah sangat sulit untuk di peroleh, hingga berita ditayangkan konfirmasi ke pihak pertamina yang bersangkutan sangat sulit di hubungi sehinnga berita ini di tayangkan.
(tim/red/Inv)