PIRNAS.ORG & PIRNAS.COM | BAGAN BATU – Kelompok Tani Karya Abadi Yang Dipimpin H. HOLD akhir-akhir ini mengalami kemunduran di ruang lingkup ke anggotaan, terlihat ketika tim pegiat Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat Pilar Kesejahteraan Rakyat Nasional (DPD LSM PKRN) Rokan Hilir melakukan investigasi di kantor Desa Harapan Makmur, Kec. Bagan Sinembah, Kab. Rokan Hilir, Riau, Selasa (10/12/2019).
Dengan keluhan masyarakat yang telah terdengar, dengan getolnya tim DPD LSM PKRN Rohil mengumpulkan ketua kelompok tani beserta stafnya di kantor Desa Harapan Makmur.
Kelompok Tani Karya Abadi ini ternyata sudah mengalami problema yang luar bisa, ini diterangkan Tim LSM PKRN kepada awak media di Kantor Desa Harapan Makmur.
“Kami melihat sudah tidak ada kerja sama antara kelompok tani karya abadi dengan Desa Harapan Makmur, katanya Ketua DPD LSM PKRN Rokan Hilir Alexsander Sitorus.
Kelompok Tani Karya Abadi yang dipimpin H. HOLD menerangkan bahwa kelompok tersebut telah mendapat bantuan pemerintah, berupa sapi induk sebanyak 10 ekor di tahun 2016 silam.
“Nama program kami ini adalah program UPO untuk mendapatkannya ini semua kami membuat proposal memohon bantuan sapi, setelah semua terealisasi, kami memiliki jumlah anggota mulai dari ketua sampai ke bawah 15 orang, namun tidak tau sebab akibat banyak yang mengundurkan diri, kalau saya tidak salah ada 11 orang yang mengundurkan diri dan sampai sekarang belum ada gantinya kami buat, dengan keanggotaan kami yang sangat merosot alhasil sekarang sapi bantuan pemerintah pusat ini sudah mencapai 17 ekor” tutur H. HOLD
Ditambahkanya lagi program pemerintah ini juga dilengkapi dengan biaya pembuatan kandang sebesar 11 juta.
Ditempat yang sama di kantor Desa Harapan Makmur PPL pendamping kelompok tani yang dipercayakan dari kabupaten dan juga menjabat sebagai petugas kesehatan sapi DIAN SAPUTRA, menceritakan bahwa selama jabatan kepala desa yang baru ini dirinya memang tidak ada kerja sama dengan pihak desa terkait.
“Saya akui dikala matinya sapi seperti yang telah lewat tetap wajib mengetahui kepala desa setempat, karena ini adalah salah satu prosedur atau tanggung jawab kepada pemerintah” katanya.
Mendengar hal itu Datuk Penghulu Harapan makmur NANANG KRISNANTO mengungkapkan selama ini bahwa kelompok tani karya abadi yang dipimpin H. HOLD anggota yang mengundurkan diri selalu datang kepadanya.
“Gimana ini pak penghulu, masak program pemerintah jadi aset pribadi”, ucapnya saat menirukan keluhan anggota kelompok tani karya abadi kepadanya.
“Mendengar keluhan masyarakat saya atas nama desa langsung bekerja keras dan mencari dokumen kelompok tani karya abadi ini di kantor desa ternyata benar dokumen kelompok tani karya abadi ini tidak ada di kantor desa, jadi saya sangat berterima kasih kepada DPD LSM PKRN Rokan Hilir yang telah membantu urusan masyrakat saya” tambahnya lagi.
Lanjut Datuk Penghulu, dengan permohonan masyarakat agar per anggota diberi tanggung jawab atas sapi tersebut.
“Satu orang urus satu sapi, namun tetap satu kandang, jadi yang mengasih makanpun mengetahui berapa hasil yang akan didapatkanya sesuai dengan kerjanya, dan kalau bisa siapa yang mengundurkan diri harus cepat di cari gantinya dan langsung kita laporkan ke pusat, jangan macam kelompok tani ikan, begitu ada masalah sampai sama desa, kalau demikian saya tidak mau” cetusnya lagi.
Datuk Penghulu NANANG KRISNANTO, menghimbau kepada masyrakat, agar membuat kelompok tani, “Jangan sesekali hanya untuk menguntungkan diri sendiri” katanya di akhir pertemuan di kantor desa.
Reporter : Juli Manik
DPD LSM PKRN ROKAN HILIR, BERITA ROHIL, DESA HARAPAN MAKMUR