LABUSEL, PIRNAS | Manusia mati meninggalkan nama, G. Sau mungkin terdengar tak asing di telinga sebagian masyarakat Kecamatan Torgamba, Labusel terkhusus bagi mereka yang berdomisili di Kota Cikampak dan sekitarnya.
Tak sedikit orang menganggapnya sebagai sosok fenomenal karena berbagai keistimewaannya serta ciri khas penampilannya. Gayanya yang tidak banyak bicara, selalu mengenakan celana (gulung) pendek favoritnya, pria berusia sekitar 50 tahun ini memang terkesan sangat bersahaja.
G. Sau sebenarnya merupakan warga perantauan dari Lombok yang lahir di Mentawai pada 31 Desember 1968. Selama berada di Cikampak, dirinya tinggal sebatang kara tanpa sanak saudara berpropesi sebagai seorang pengutip barang bekas atau pemulung dan tinggal disebuah tenda goni bercampur kardus hasil karyanya yang menumpang di pekarangan tanah orang lain.
Jika kita melihat dari sudut pandang status sosial maka pekerjaan memulung ini adalah pekerjaan rendahan alias kotor. Karena dimana setiap melakukan pekerjaan ini pasti berhadapan dengan sampah-sampah yang baunya sangat menyengat dan membuat manusia tidak nyaman untuk berada disekitar sampah tersebut. Namun bersamaan dengan itu, G. Sau menjadikannya sebagai sumber rejeki untuk modal sosial dalam peningkatan taraf hidup.
Berbeda dengan pemulung lain, menurut pengakuan beberapa warga G. Sau tergolong pekerja yang ulet, jujur, tidak suka mencuri, taat beribadah dan selalu bersedekah saat di Gereja dan dimana saja.
Hal ini mengundang simpati banyak kalangan, termasuk AKP GM. Siagian (Mantan Kapolsek Torgamba) yang memberinya bantuan berupa gerobak sorong untuk mempermudah pekerjaannya sekitar bulan Maret 2019 yang lalu serta kepengurusan legalitas data diri dengan kepemilikan KTP dan KK (NIK: 1222033112680082) sehingga dirinya tercantum sebagai warga Cikampak Pekan Desa Aek Batu Kecamatan Torgamba.
Kini semua tinggal kenangan. G. Sau pergi untuk selamanya. Sebuah insiden lakalantas, Sabtu (31/8) sekira pukul 05.30 Wib di Jalinsum Cikampak Permai KM 361-362 telah merenggut nyawanya dan meninggalkan kita semua.
G. Sau mengalami luka robek dikepala bagian belakang sebelah kanan, luka robek di telapak tangan sebelah kanan dan luka lecet di bagian lutut kaki sebelah kanan (luka berat).
Semula satu unit Mobil Cold Diesel BM 9285 PO yang dikemudikan oleh Suratno datang dari arah Medan menuju Bagan Batu. Sesampainya di TKP pengemudi Mobar tersebut tidak memperhatikan dan menabrak pejalan kaki dari arah belakang yang sedang menyorong sebuah gerobak sampah kearah tujuan yang sama yang mengakibatkan terjadinya lakalantas tabrak pejalan kaki.
Selamat jalan G. Sau, semoga Tuhan memberkati !!! (Juadi)