banner 728x250 banner 728x250
Daerah  

PIMPINAN LSM KAMPAK MAS-RI SESALKAN TINDAKAN KAPUSKES PEBAYURAN YANG ALERGI TERHADAP LSM

PIRNAS.ORG & PIRNAS.COM | PEBAYURAN BEKASI – Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Politik Masyarakat Adil Sejahtera Republik Indonesia Kabupaten Bekasi (LSM KAMPAK MAS-RI), Sesalkan tindakan Kapuskes Pebayuran Henny Padmasari yang alergi terhadap LSM, Terkesan Apatisme (Secara umum, arti apatis adalah suatu kondisi psikologis dimana seseorang kehilangan motivasi, tidak tanggap, acuh tak acuh-red), Lantaran Klarifikasi surat yang di tujukan Ke Badan layanan umum daerah terkait tranfaransi kegiatan di Puskesmas Pebayuran Bekasi.

“Aneh saja ada pejabat publik Alergi terhadap Lembaga (LSM-Kampak MAS-RI) Entah kenapa bisa demikian??,” Kata Bahyudin Pimpinan Kampak MAS-RI. Rabu (4/12).

Baca Berita Lainnya :

Keyword dan Negara dengan CPC Tertinggi 2022-2023 Cara Buat Website Dengan Mudah Untuk Pemula

Lanjutnya, Mungkinkah ada tradisi atau kebiasaan, Pejabat Puskesmas yang satu ini suka memblokir nomor ponsel wartawan dan aktifis LSM, atau ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil oknum ASN, Termasuk Kapuskes Pebayuran.

“Sebagai lembaga kami bekerja sesuai SOP, Setelah melayangkan surat Ke BLUD pada 28 Novemper 2019, Wajar jika kami menanyakan terkait klarifikasi dan supervisi Soal temua kami di Puskesmas Pebayuran (data terlampir)”, Ujar Bahyudin.

“Ada pejabat Aneh di Pebayuran, Ogah di Klarifikasi soal temuan KampaK MAS-RI, Eh, Malah Nomor telpon dan Nomor WhatSapp di Blokir”, keluhnya kepada awak media.

Dikatakan Bahyudin, Bagi kami cara pemblokiran Nomor Telpon bukan cara yang bijak dari seorang Pejabat ASN, Ini tindakan apatisme dari seorang Kapuskes Pebayuran, Transparansi keterbukaan informasi publik yang lebih kami utamakan, Berdasarkan data dan fakta dilapangan (hasil temuan Kampak MAS-RI) sudah kami ajukan via Surat resmi.

“Kapuskes Pebayuran pejabat yang Aneh, Padahal kami tidak konfirmasi soal perawatan gedung, soal obat brand, soal Alkes dan soal lainnya, Kami hanya konfirmasi soal surat yang kami layangkan pada Hari Jum’at tanggal 28 November 2019”, Ungkapnya.

“Akhirnya pada hari Selasa saya kontak Kepala BLUD nya kita menanyakan surat yang dikirim beberapa hari lalu tetapi tidak ada jawaban, beberapa saat kemudian nomor saya di blokir terlihat dari aplikasi WhatsApp saya,”kata Bahyudin.(*)

repoter : Wahyu Ramdani