PIRNAS.COM | KAMPAR – Pematang tali air RW 08 kelurahan langgini kecamatan Bangkinang kota jebol dan belum diperbaiki oleh pihak terkait. Aliran sungai sonsang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa Salo timur dan kelurahan langgini. Dari bendungan taman rekreasi stanum, air sungai sonsong tersebut dibagi dua aliran yaitu aliran menuju ke sungai Kampar dan aliran menuju ke pemukiman masyarakat atau yang disebut tali air.
Pematang atau masyarakat setempat ada yang menyebut dengan sembat merupakan penghubung tali air menuju RT 01 RW 08 kelurahan langgini. Pematang tali air tersebut sudah berumur puluhan tahun, pada bagian bawah atau tapaknya sudah banyak yang bocor, sehingga pematang yang dibuat permanen tersebut tak mampu menahan kekuatan air yang setiap detik melewatinya, akhirnya,.bak kata pepatah orang tua kita, malang tak dapat diraih, nasib tak bisa dielakkan, jebol juga akhirnya.
Jebolnya pematang tali air tersebut membuat masyarakat yang membutuhkannya menjadi agak panik, karena sudah lama tetapi tidak ada pihak atau instansi terkait yang bertanggungjawab atas kejadian itu. Namun masyarakat tidak kehabisan solusi, dengan swadaya mereka mengumpulkan anggaran (uang) untuk membeli pipa, agar air tetap mengalir sampai kebawah.
Masyarakat bagian bawah banyak yang membutuhkan tali air terutama untuk kolam ikan. Dengan semangat kebersamaan masyarakat dengan satu komando bergotong royong memperbaiki pematang tali air yang jebol dengan mengganti pipa untuk solusi sementara.
Dalam hal ini yang bertanggungjawab langsung adalah lurah langgini melalui ketua RT 01, ketua RT 03 RW 08 kelurahan langgini, untuk dapat mengajukan permohonan bantuan perbaikan secepat mungkin, karena kalau dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan masalah baru dan membutuhkan biaya yang sangat besar.
Jebolnya pematang tali air di RW 08 kelurahan langgini menambah catatan pekerjaan rumah untuk Bupati Kampar. Hal ini dilihat dari letak lokasi tali air berada di kecamatan Bangkinang kota, ibu kotanya kabupaten Kampar. Sudah seharusnya Pemda kabupaten Kampar melalui dinas PU bagian irigasi memprioritaskan tali air tersebut kedalam APBD 2021. Sehingga masyarakat merasakan adanya perhatian khusus dari pemerintah.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat, “kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk segera mengalokasikan anggaran perbaikan, agar segera diperbaiki karena sesuai dengan motto HUT ultah kabupaten Kampar “Basamo mambolo nagoghi”, kalaulah dibiarkan berlarut-larut maka bencana selanjutnya akan terjadi lagi, jangan ditunggu lagi, jika perlu silahkan ditinjau langsung”.
(Y/K)
