PIRNAS.COM & PIRNAS.ORG | PAKPAK BHARAT – Pekerjaaan proyek irigasi yang asal-asalan masih menjadi hal yang menggiurkan bagi segelintir oknum kuasa pengguna anggaran, Baik pejabat pelaksana teknis kegiatan, pejabat pembuat komitmen, kontraktor dan konsultan pengawas demi “MENILAP” uang rakyat kekantong pribadi.
Pembangunan jaringan Irigasi Mersada yang dikerjakan Oleh CV.YOSSIE dan memakan anggaran sampai Rp. 600.000.000 Juta kurang lebih dari PUPR Pakpak Bharat yang berlokasi di Desa Prongil tepatnya Prongil Jehe Kec.Tinada Kab.Pakpak Bharat diduga bermasalah.
Pasalnya belum beberapa minggu selesai pembangun jaringan irigasi mersada di Prongil Jehe sudah kembali hancur diduga asal asalan dalam pelaksanaannya.
Hasil konfirmasi reporter Media Pirnas News Senin 16 Desember 2019 Pukul 15.00 WIB kepada Masyarakat yang namanya tidak ingin disebut, mengatakan “bahwa sebenarnya pembangunan jaringan Irigasi Mersada ini baru selesai sekira satu minggu kurang Lebih, akan tetapi jaringan Irigasi ini sudah dua kali di tambal akibat tidak berkwalitasnya cara pemasangannya, dan diduga disebabkan karena ingin meraup keuntungan pribadi. Bukan hanya itu saja, rincian dalam plang proyek diduga tidak transparan. Sebab volume proyek pekerjaan jaringan Irigasi Mersada tersebut tidak diterakan dalam plang proyek”, tutur masyarakat.
Ketika reporter Media Pirnas News menghubungi marga Juntak melalui WhatsAppnya yang diduga sebagai plaksana dalam Proyek pembangunan ini, tidak memberikan jawaban sama sekali.
Maka dalam hal ini Masyarakat mengharapkan agar penegak hukum segera menindak lanjuti pekerjaan Jaringan irigasi ini, karena hal ini benar benar merugikan Masyarakat Desa Prongil Jehe.
Reporter : Patar Sinamo