LABUSEL, PIRNAS | Program pemerintah untuk bantuan sanitasi air bersih kepada masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari selalu saja mengecewakan karena proyek pamsimas yang dikerjakan tidak dapat dinikmati masyarakat sekitar.
Proyek tersebut dikerjakan asal jadi tidak ada manfaatnya padahal dana yang dikucurkan lumayan besar, dimana satu titik proyek dana yang dikucurkan pemerintah pusat Rp 240 jt, di tambah 30% dari dana desa kemudian 30% dari partisipasi masyarakat maka dipastikan dan tersebut terkumpul 300 jt. Numun kenyataanya proyek tak dapat dipungsikan, sehingga masyarakat merasa geram melihat prilaku oknum pengurus dan Kepala Desa yang melakukan pengawasan tidak becus.
Hal ini yang terjadi di Dusun Bringin, Desa Binanga Dua kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan sampai saat ini tidak berpungsi sama sekali.
Menurut masyarakat Dusun Bringin saat di komfirmasi awak media, (4/8/2019) terkait tidak berpungsinya proyek pamsimas tersebut, warga yang tak mau namanya dipublikasikan di media ini menjelaskan, itu proyek dikerjakan tahun 2018, tapi sampai sekarang tidak berfungsi.
“Sejak dibangun sampai sekarang tidak ada air masuk ke rumah, alasan mereka pak tidak berpungsi air tersebut ya tidak ada. hanya mengatakan belum rampung” kata warga tersebut.
kemudian warga menjelaskan ketika ditanya siapa setruktur ke pengurusanya,
“nampaknya perangkat desa serta orang-orang terdekat Kepala Desa pak, siapa lagi!” ujarnya
warga juga menjelaskan, mesin pompa air pun hilang dicuri.
“mungkin ada masyarakat yang jengkel terhadap proyek pamsimas hanya jadi pajangan, saya rakyat kecil enggak tau menau soal program pamsimas itu di Dusun kami tanya aja sama kepala desanya” tuturnya.
Saat dikomfirmasi kepala Desa Binanga Dua, RM Murno,(22/8/2019) membenarkan bahwa proyek pamsimas itu memang tidak berfungsi karena mesin pompanya hilang.
“Bahwa harga mesin pompa itu harganya Rp 17.000.000,-. sehingga struktur kepengurusan pamsimas tidak mampu mengganti, dan kasus pencurian itu sudah kami laporkan kepada Polsek Silang Kitang” kata Murno.
Dan saat ditanya apa pipa tidak terpasang, Murno menjawab “sudah semua pipa siap terpasang” jawabnya.
Padahal tanggal 4/8/2019 pipa tidak tersambung artinya pernyataan Kepala Desa Binanga Dua RM Murno, bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, ya mungkin saja setelah tau ada awak media ini datang mengambil data tidak lama mereka berusaha mengilangkan jejak semua pipa disambung. (007)