banner 728x250 banner 728x250
Daerah  

Pak Bupatii…!! Saya Ditipu Perkerja CV. Mandiri Jaya, Proyek BPBD Labusel Makan Tak Di Bayar

LABUSEL, PIRNAS | Dasar manusia tidak punya hati, itu pekerja CV Mandiri Jaya. Bekerja makan tidak mau bayar bekerja gaji diterima sendiri untuk poya-poya minum-minum tuak di tempat kerjanya hampir setiap hari dan buat ke butuhan keluarganya di rumah, orang yang sudah tua yang memberinya makan selama 48 hari kerja jadi korban tidak dibayar usai proyek ditinggal begitu saja begini cara pihak menejemen CV.MANDIRI JAYA membina para pekerjanya bikin malu.

Kasihan Pak Warso, dan Ibu Sampen, 70 tahun sudah sakit sakitan rela memasakan para pekerja CV. Mandiri Jaya, Nilai konrak Rp 597.675.300 proyek Rehabilitasi dan Rekontruksi Box dan Saluran Drainase, di Desa Rintis selama 48 hari mereka makan di sini.

Baca Berita Lainnya :

Keyword dan Negara dengan CPC Tertinggi 2022-2023 Cara Buat Website Dengan Mudah Untuk Pemula

Saat dikonfirmasi Pak Warso, dan Ibu Sampen, (2/9/2019) di kediamanya “ya pak saya sih sebenarnya tidak mau uda tua masakan orang kerja, tapi mereka minta tolong, untuk bayar makan sama saya dengan perjanjian satu x makan Rp 35000,  jadi sehari Rp 105000 sebanyak 8 orang mandor dan anggotanya selama 48 hari, tapi sebenarnya saya tidak menyediakan tidur dan mandi saya saran kan mereka tidur di musholah tapi mereka tidak mau malah tidur dan mandi di rumah saya gratis, buat kopi, sendiri, kalau lapar masak indomie habis berkotak-kotak tidak ada hitunganya hampir setiap hari minum-minum tuak di rumah saya, saya tidak bisa berbuat banyak pak hanya pasrah, usai proyek mereka pun pergi satu persatu makan tidak di bayar tolong pak bantu saya saya hutang di kedai belum lunas” ungkap Warso sedih.

Mohon kepada Bapak Bupati Labusel H Wildan Aswan Tanjung, bantu lah saya pak, uang itu sangat berarti buat saya untuk menyambung hidup, kalau boleh tau berapa yang tidak di bayar pak..? Rp 3,435 000. bagi kami itu sangatlah besar kami orang susah pak istriku pun udah sakit-sakitan tak sadar air mata pak warso, berkaca kaca air matanya pun menetes di pipinya yang sudah tampak kriput itu awak media ini merasa ibah melihatnya kasihan ada orang yang tega menipunya.

Di tempat terpisah kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah BPBD Labusel Hairil, saat di komfirmasi awak media ini di kantornya terkait masalah tersebut Hairil, menjelaskan bahwa saya uda tau masalah ini.

“tapi masak masalah kayak gini saja harus saya yang ngurus, seharusnya itu urusan rekanan terhadap pekerjanya” kata Hairil.

Santai menjawap pertanyaan awak media ini dan saat itu sepertinya tidak ada solusi, kalau sudah begini Kepala Badan harus ikut menyelesaikan tidak boleh lepas tangan begitu saja, karna proyek itu dari badan penanggulangan bencana maka istansi tersebut yang harus  menyelesaikanya agar kasus memalukan ini dapat di selesaikan dengan baik agar tidak mempermalukan nama bupati sebagai kepala pemerintahan karena Pak Warso, dan Ibu Sampen, warga labusel. sementara yang menipu bukan warga Labusel melainkan warga Labuhan Batu.(MS)