Pirnas.com & pirnas.org | PTPN3 adalah perusahaan perkebunan BUMN yang ditunjuk Menteri BUMN sebagai perusahaan percontohan dari semua PTPN yang ada di Indonesia.
Kondisi PTPN3 saat ditunjuk sebagai perusahaan terbaik adalah benar sesuai penilaian dari Kementerian BUMN tapi saat ini pengelolaan PTPN3 sudah tidak lagi yang terbaik, karena yang terjadi di lapangan saat ini sudah jauh menyimpang dari teknis kultur tanaman seperti :
1. Prinsip-prinsip RSPO tidak lagi dilaksanakan, dimana areal DAS dipupuk dengan pupuk kimia, piringan pokok disemprot dengan bahan kimia dan tanaman konservasi tidak cukup. Bagaimana sertifikasi RSPO PTPN3?
2. Pemiliharaan tanaman tidak dilaksanakan dengan benar, dimana tanaman kelapa sawit ditumbuhi efifit/anak kayu sangat besar-besar yang menggangu pelaksanaan pekerjaan lain (panen dan tunas pelepah) dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Tunas pelepah tidak dikerjakan sesuai rotasi hingga jumlah pelepah di pokok sampai 48 pelepah di bawah songgo dua yang seharusnya sudah ditunas.
3. Panen kelapa sawit juga sudah menyimpang dimana TBS di pokok sampai busuk dan brondolan busuk ditinggal di TPH (tidak diangkut ke PKS). Pelepah juga disengklehi saat panen yang berpotensi membuat brondolan tidak jatuh ke piringan saat panen atau terjadi kehilangan produksi dengan sengklehnya pelepah akan mengurangi jumlah pelepah yang produktif, maka tanaman akan tidak optimal dalam pembentukan bunga/buah (produktivitas menurun kedepannya).
Bagaimana pencapaian kinerja PTPN3 bisa optimal, sesuai harapan Presiden melaluli Menteri BUMN yang baru dilantik kalau para pemangku jabatan tersebut di atas (Distrik Manager Labuhanbatu II, Distrik Manager Labuhanbatu III, Manager Kebun Sei Kebara, Manager Kebun Aek Raso, Manager Kebun Sisumut) kalau kinerjanya seperti di atas.
Apa sebenarnya yang terjadi di PTPN3 saat ini.?
Sumber : KETUA DPD LSM PKRN (PATAR H. SIMORANGKIR, SE)
