- LabuhanbatuKapolres Labuhanbatu Hadiri Jamuan Makan Malam Bersama Forkopimda dalam Rangka Hari Jadi Bupati Labuhanbatu ke-46
- Rokan HilirBung Ali Rampungkan 500 KTA PAC Pemuda Pancasila Balai Jaya dalam Tiga Minggu
- LabuhanbatuPolres Labuhanbatu Gelar Apel Kesiapan dan Pemeriksaan Senjata Api Dinas
- Sumatera Utara*Disaat Ekonomi Lagi Terpuruk, Pengusaha Muda Belawan Tomtom Bantu Ringankan Beban Hidup Warga Belawan*
- LabuhanbatuPolres Labuhanbatu Gelar Patroli Kamtibmas, Wujud Nyata Kehadiran Polri di Tengah Masyarakat
- BeritaBupati Labuhanbatu Sambut Kedatangan Tim Supervisi PKK Sumatera Utara
- Tanjung BalaiWali Kota Tanjungbalai Terima Kunjungan Kerja BPK RI Perwakilan Sumut
- LabuhanbatuWujudkan Sinergitas dan Stabilitas Nasional, Ditpamobvit Gelar Supervisi di Polres Labuhanbatu
- Tanjung BalaiKASAT LANTAS TURUN KEJALAN BERIKAN ARAHAN PADA PENGGUNA JALAN PATUHI RAMBU RAMBU LALULINTAS.
Catatan Lintas Kerja Peminatan FKM UINSU di Batu Bara
PIRNAS.COM | Pandemi yang belum kunjung berakhir membuat kegiatan akademik terpaksa terbatas. Meskipun demikian, aktivitas latihan kerja peminatan atau biasa disebut magang yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara tetap dilaksanakan. Program LKP (Latihan Kerja Peminatan) menjadi salah satu tools sebagai panduan antara teori dan praktik yang akan memberikan kemampuan mahasiswa untuk memahami fenomena-fenomena dan perkembangan terbaru dalam dunia kerja.
Tujuan dilaksanakannya LKP adalah untuk mengaplikasikan keilmuan kesehatan masyarakat dengan menggunakan kompetensi yang dimiliki untuk mengidentifikasi serta memberikan solusi masalah yang dihadapi di tempat LKP dengan metode yang tepat.
LKP (Latihan Kerja Peminatan) di Fakultas Kesehatan Masyarakat terdapat 6 bagian yakni, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Gizi Masyarakat, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, serta Epidemiologi.
Latihan Kerja Peminatan merupakan salah satu pelatihan kerja yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mempraktikkan ilmu dan kemampuan yang dipelajari selama kuliah sekaligus mendapatkan ilmu-ilmu baru dari tempat instansinya masing-masing. Dengan begitu, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang kemudian menjadi bekal untuk mengarungi dunia kerja yang sebenarnya.
Hal ini dilakukan tentu dengan mengikuti protokol kesehatan. Jika sebelumnya melaksanakan LKP dalam kurun waktu satu bulan. Di masa pandemi saat ini, Latihan Kerja Peminatan hanya dilakukan intensif dua minggu. Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa angkatan korona untuk mencari instansi yang tepat dan siap untuk menerima mereka. Berbagai penolakan dari instansi juga tidak luput dalam proses LKP. Beragam penolakan pun terjadi, misalnya saja jumlah mahasiswa yang terlampau banyak. Terlebih lagi dimasa pandemi, mayoritas instansi membatasi jumlah mahasiswa yang ingin melaksanakan LKP. Solusinya dengan memberikan jadwal kepada mahasiswa agar bergantian masuk dalam bekerja.
Nah, saat ini saya dan ke sembilan rekan saya bernama Abdu, Afif, Alda, Layla,Putri Hasanah, Putri Oktaviani, Silvi , Siti, dan Tya sedang berada di instansi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara. Alasan kami untuk mengambil lokasi tersebut sudah pasti karena berhubungan dengan jurusan di ilmu kesehatan masyarakat, khususnya pada bidang kesehatan lingkungan.
Dalam mengawali hari pertama Latihan Kerja Peminatan, saya dan teman-teman sudah lebih dahulu menerka-nerka bahwsanya; akan sangat membosankan jika hanya duduk di dalam ruangan selama melaksanakan Latihan Kerja Peminatan. Namun, yang terjadi sungguh diluar prasangka. Ibu Kartina, selaku kepala bidang sekaligus yang bertanggung jawab selama kami melaksanakan LKP justru menetapkan agar kami berada di lapangan, yakni untuk memantau dan melihat serta ikut serta dalam pengelolaan sampah di Batu Bara. 12 kecamatan kami lalui dengan suka cita, mulai dari pengelolaan di TPS (tempat penampungan sementara) hingga ke TPA (tempat pembuangan akhir).
Dari TPA (tempat pembuangan akhir) begitu jelas tumpukan sampah yang dikelilingi burung bangau untuk mencari makan. Tidak hanya itu, lalat pun menjadi penghuni di TPA. Disaat musim kemarau lalat tidak terlihat, namun disaat musim hujan lalat akan ikut mengerumuni tumpukan sampah. Begitu besar dampak sampah bagi okosistem. Bukan hanya lingkungan yang tercemar, akan tetapi penyakit pun dapat menjangkit.
Oleh karena itu, perlu kiranya untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang dimulai dari diri sendiri. Caranya, mulailah untuk mengurangi penggunaan plastik dan beralih menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai dari sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif dalam hal penanganan sampah. Persampahan merupakan isu penting khususnya di daerah perkotaan, dimana jumlah penduduk di daerah perkotaan yang cukup banyak dan relatif padat. Kehidupan manusia dengan semua aktivitasnya tidak terlepas dengan namanya sampah. Karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas manusia baik berupa aktivitas rumahan maupun aktivitas industri. Diperkirakan hanya sekitar 60 % sampah di kota-kota besar di Indonesia yang dapat terangkut ke TPA (Tempat Pengelolaan Akhir), yang operasi utamanya adalah pengurugan (landfilling). Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak terdata secara sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan muatan truk menuju TPA. Sampai saat ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah kumpul, angkut dan buang.
Pada Kabupaten Batu Bara, Kecamatan Tanjung Tiram menjadi sorotan dalam menghasilkan sampah. Sebab, sampah yang dihasilkan per harinya dapat mencapai 16 hingga 18 m3. Tidak hanya menghasilkan sampah terbanyak, akan tetapi sampah tersebut juga memiliki bau yang tidak sedap. Hal ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya padatnya penduduk, dan kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, dengan melaksankan Latihan Kerja Peminatan yang dilakukan, kami menyadari bahwa sampah adalah hal krusial yang harus ditangani segera. Tidak hanya dari pemerintah yang membuat kebijakan, akan tetapi semua kalangan ikut serta dalam memperbaiki sistemnya.
Penulis : Anggi Kurnia Adha Harahap
Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : FKM
Institusi : UIN SU MEDAN
Semester : VII
No Hp : 082277164684
Instagram :anggi_april4
Anggi Kurnia Adha Harahap adalah seorang penulis kelahiran tanah batak, Sumatera Utara yang dimana novel pertamanya berjudul ”Lelaki Berkacamata”, lahir pada dunia literasi.
Ades
19 Agu 2024
Post Views: 265 Pirnas.com | Sidodadi Perk. Teluk Panji, Labusel – Perlombaan Hias Dusun yang digelar di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji berakhir dengan kemenangan gemilang bagi Dusun 3. Ajang ini berlangsung meriah dengan partisipasi aktif dari seluruh warga desa yang menampilkan kreativitas mereka dalam menghias dusun masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan karya seni …
Ades
16 Agu 2024
Post Views: 235 Pirnas.com | Labusel – Aktivitas pabrik kelapa sawit (PKS) seringkali menjadi sumber polusi udara yang harus segera diatasi untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Labuhanbatu Selatan sebagai instansi teknis diharapkan rutin memeriksa kualitas udara sesuai dengan batas yang diizinkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan …
Harsusilawati
16 Jul 2024
Post Views: 176 PIRNAS.COM | MANADO, Humas Polda Sulut – Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan meresmikan Rumah Doa ‘Wicaksana Laghawa’ Polres Tomohon, Selasa (16/7/2024). Peresmian diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina, dihadiri oleh sejumlah PJU Polda, Forkopimda Kota Tomohon, personel Polres Tomohon dan Bhayangkari. Kapolres Tomohon AKBP Lerry …
Ades
11 Jul 2024
Post Views: 269 Pirnas.com | Medan – Ditengah kesibukanya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Utara, Ari Wibowo, SH akhirnya menyelesaikan studi S2-nya di Fakultas Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dalam hal tersebut ujian tesis dilakukan via zoom di kantor fraksi partai Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Utara. Ari Wibowo, SH dicecar banyak pertanyaan oleh …
Harsusilawati
25 Jun 2024
Post Views: 348 Pirnas.com | Medan – AKBP Eko Hartanto Sik.MH merupakan Sosok Seperti Jendral Sutanto Masih banyak anggota polri memiliki jiwa tegas dan dalam melaksanakan Tugasnya Sebagai Mantan Kasat Lantas Asahan Di Tahun 2000 ini Masi beliau Berpangkat AKP yang berdinas di polres kabupaten Asahan semua tindakan tindakan dan Rawat apa pun melalui Selesaikan …
Pirnas.com
29 Mar 2023
Post Views: 299 Hikmah Puasa Hari Ke 7, Rahasia Dibalik Susah dan Senang Oleh : Dr. Supardi, SH., MH., Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Als. Rd Mahmud Sirnadirasa بِسْمِِ اللِِّٰ الرَّحْمٰنِِ الرَّحِيْمِِ وَالصَّلََةِ وَالسَّلََ مِ عَلَى محَمَّ دِ وَاٰلِهِِ مَعَِ التَّسْلِيْمِِ وَبِهِِ نَسْتَعِيْ نِ فِى تَحْصِيْلِِ الْعِنَايَةِِ الْعَآمَّةِِ وَالْهِدَايَةِِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَِ يَا رَبَِّ الْعَالَمِيْنَِ Bismillãhirrahmãnirrahîm Was …
08 Apr 2020
PIRNAS.COM & PIRNAS.ORG | MEDAN UTARA – Warga Lingkungan VI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli ramai-ramai mendatangi dan mendemo kantor Kecamatan Medan Deli meminta kepada Camat Medan Deli agar Kepala Lingkungan (Kepling) VI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli dicopot dan diganti, Selasa (07/04/2020). Kedatangan Warga tersebut minta kepada Camat Medan Deli, Fery Suhery …
01 Sep 2020
PIRNAS.COM – Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan serta kebiasaan diri dalam pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam penunjang pengetahuan serta penelitian ataupun pelatihan. Kata pendidikan berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Jadi, secara singkat pengertian pendidikan …
25 Jun 2021
PIRNAS.COM | BOLMONG – Polsek Poigar berhasil ungkap kasus sekelompok pemuda dengan kasus pencabulan oleh salah satu korban. Kronologis kejadian LP/50/ VI / 2021, Pada hari kamis tanggal 17 Juni 2021 sekitar pukul 21.00 Wita korban di jemput oleh lelaki PL alias Virgin dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan tujuan untuk mengajak miras di rumah …
14 Agu 2020
PIRNAS.COM | Covid-19 merupakan penyakit akibat virus corona jenis baru yang muncul pada akhir 2019 pertama kali di Wuhan, Cina yang saat ini menyebabkan pandemi hampir di seluruh dunia. Gejalah utama penyakit Covid-19 yaitu batuk, demam, dan sesak napas (Kemkes, 2020) Pandemi Covid-19 menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan hidup manusia, semua aktivitas sosial terhenti. …
24 Sep 2019
PIRNAS.COM | LABUSEL – Senin (23/9/2019) sekitar pukul 16.00 wib lagi-lagi begal memangsa seorang ibu dengan dalih ingin mengkusuk temannya. Tumia (48) alamat Pasar V Dusun V Desa Persiapan Sumberejo, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara yang kini tinggal dirumah kontrakan sekitaran Pinang Awan, seorang ibu yang berpropesi sebagai tukang kusuk, dibegal dengan seorang …
Comments are not available at the moment.