banner 728x250

PERINGATAN HUT KE-478 DAN 18 SEBAGAI DAERAH OTONOM, WALI KOTA BAU-BAU BERTINDAK SEBAGAI PEMBINA UPACARA

BETOAMBARI, BAUBAU, SULAWESI TENGGARA, PIRNAS | Hari jadi Kota Baubau yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober memiliki sejarah yang panjang. Sejarah 478 tahun Kota Baubau ini berawal pada pelantikan Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis pada tahun 1542 Masehi/ 948 hijriah sebagai Sultan Buton pertama.

Pelantikan tersebut juga merupakan simbolisasi masuknya Islam di Buton dan titik mula penentuan hari jadi Kota Baubau.

Click following link

Keyword dan Negara dengan CPC Tertinggi 2022-2023

Selama 478 tahun, para tokoh pemimpin dan pejuang telah berkarya silih berganti, bekerja keras dan bertekad membangun Kota Baubau ke arah yang lebih baik demi mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Baubau.

Pada tahun 2001, Kota Baubau ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2001.

Upacara dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau yang ke 478 dan hari jadi Kota Baubau sebagai daerah otonom yang ke 18, Kamis (17/10), di lapangan upacara kantor Wali Kota Baubau, Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH, bertindak sebagai pembina upacara.

Dalam amanahnya, Wali Kota Baubau, AS Tamrin, mengatakan berkat jasa-jasa para pendahulu, Kota Baubau memiliki pondasi yang sangat kuat untuk maju, menuju masyarakat sejahtera dengan tingkat kehidupan seperti sekarang ini.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa apa yang telah dicapai patut dibanggakan dan diberikan penghargaan yang tulus.

“Kita patut bangga dan memberikan penghargaan yang tulus atas jasa dan pengabdian para tokoh yang berjuang demi pembangunan Kota Baubau, termasuk kepada seluruh masyarakat, para perantau dan aparat yang telah berbakti di kota tercinta ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan dalam tahun 2019 ini Kota Baubau telah memperoleh beberapa penghargaan nasional, diantaranya Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup yang keempat kalinya di tahun 2019, Penghargaan WTP Tahun 2018, penghargaan PDAM Sehat Tahun buku 2018, dan penghargaan sebagai Kota Pembayar Pajak Terbesar Kategori Wajib Pajak Bendahara.

Kota Baubau juga menerima penghargaan kategori pembangunan bidang ekonomi daerah dalam ajang Indonesian Awards.

Selain itu, Kota Baubau juga dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan rapat kerja kepala daerah anggota Apeksi komisariat wilayah VI dan Festival Keraton Masyarakat Adat se-ASEAN pada bulan November mendatang, serta beberapa event penting yang akan dilaksanakan. Tentunya semua itu diharapkan dapat memicu peningkatan perekenomian masyarakat.

“Untuk itu saya berharap dengan peringatan hari jadi Kota Baubau ke 478 dan ke 18 sebagai daerah otonom, kita mampu menyatukan bagian-bagian yang tersekat. Baik etnis, politik, asal-usul, budaya dan kepercayaan dengan mendudukkan setiap permasalahan dalam bingkai nilal-nilai universal dari PO-5 dalam pergaulan sehari-hari menuju masyarakat yang maju, sejahtera, dan berbudaya,” ungkap Wali Kota.

Mengakhiri sambutannya, Wali Kota mengajak seluruh warga beserta ekosistemnya untuk menyatukan tekad dan langkah membangun Baubau lebih baik dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Mari kita satukan tekad dan langkah membangun Baubau lebih baik dalam kerangka NKRI, karena bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh,” tandasnya.

Upacara peringatan HUT Kota Baubau ke 478 dan ke 18 sebagai daerah otono turut dihadiri Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse; Sekretaris Daerah Kota Baubau, Dr. Roni Muhtar, M.Pd; unsur Forkopimda Kota Baubau; Wakil Bupati Buton, Iis Eliyanti; Bupati Buton Tengah, Samahudin; Sekretaris Daerah Buton Selatan, Drs. La Siambo, Asisten 1 Kabupaten Wakatobi, perwakilan BPKP Provinsi Sultra, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Sultra, Kepala Daerah Anggota Apeksi Komwil VI, Kepala OPD Lingkup Kota Baubau, Camat, Lurah , pelajar serta masyarakat Kota Baubau.

(Ferdinansyah AT)