LABURA, PIRNAS | Remaja adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. Apabila remaja di suatu bangsa dapat mengubah bangsa ke arah yang lebih baik, maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang memiliki generasi-generasi penerus yang hebat.
Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Labuhanabatu Utara terhadap problematika yang terjadi di dunia remaja. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) gelar pembinaan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) yang dilaksanakan di Grands Hotel Aek Kanopan, Kamis (10/10/2019).
Sebanyak 120 peserta siswa siswi mengikuti pembinaan pada Pusat Informasi Konseling Remaja, pembinaan yang diikuti para siswa perwakilan SMK, MA dan SMA. Kegiatan secara resmi dibuka Kepala Dinas PPKB Muhammad Suib yang diwakili oleh Sekretaris PPKB Jamaluddin.
Pusat Informasi dan Konseling Remaja merupakan salah satu wadah yang dikembangkan dalam program GenRe, yang dikelola dari, oleh dan untuk Remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS), keterampilan hidup (life skills).
Kabid Ketahanan Kesejahteraan Keluarga PPKB Erni Malinda Napitupulu mengatakan diadakannya kegiatan ini bertujuan agar remaja yang ada di Labura terbebas dari free sex, pernikahan dini dan narkoba.
“kami dari Dinas PPKB adapun mengadakan kegiatan pembinaan pusat konseling informasi bagi remaja bertujuan untuk salah satunya yang sudah disepakati dalam forum genre yaitu generasi remaja yang pada saat ini yang sudah sangat gencar dengan narkoba, free sex baik itu pernikahan dini, sehingga remaja yang ada di Labuhanbatu Utara terbebas dari free sex, pernikahan dini dan narkoba.” ucapnya.
Para siswa tampak antusias dalam mengikut pembinaan yang dipaparkan oleh narasumber dari Forum Genre Provinsi Sumatera Utara M. Azhar Afandi dan Penyuluh BNNK Labura Martha Helen, terlihat dari para peserta yang berlomba-lomba memberikan pertanyaan.
Helen merasa takjub dengan peserta yang mengikuti pembinaan, menurutnya para siswa-siswa begitu kritis dalam memberikan pertanyaan.
“saya salut dengan anak pelajar milenial sekarang ini, dalam bertanya tidak hanya memberikan pertanyaan saja. tetapi pertanyaan tersebut juga menggunakan data-data yang konkret.” ucap wanita yang memiki paras cantik ini. (HYT)