Polres Labuhanbatu Tangkap Pria Mengaku Polisi, Todong Warga dengan Senjata Rakitan

AWS, warga Jalan H. Adam Malik, Gang Amal, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, diamankan setelah adanya laporan masyarakat tentang seorang pria mencurigakan yang mengaku sebagai anggota Polri. Pria tersebut kedapatan membawa senjata api rakitan, borgol, dan menuduh seorang pemilik usaha barang bekas sebagai penadah barang hasil kejahatan.

Menurut keterangan pihak kepolisian, insiden berawal pada Jumat, 13 Juni 2025. Pelaku mendatangi gudang barang bekas milik seorang ibu rumah tangga berinisial DH di Rantau Utara. Usai bertransaksi, pelaku meminta nomor WhatsApp korban. Tak lama kemudian, korban menerima pesan dari pelaku yang kembali mengaku sebagai polisi dan menuduhnya sebagai penadah, sembari meminta “uang damai” sebesar Rp1 juta. Karena korban tak mampu memenuhi permintaan tersebut, pelaku menurunkan jumlah permintaan menjadi Rp300 ribu, dan terus menekan korban.

Puncak insiden terjadi pada Sabtu sore, saat pelaku mendatangi rumah korban dan menodongkan senjata api serta menunjukkan borgol, sambil kembali mengaku sebagai aparat kepolisian. Aksi ini membuat korban panik. Beruntung, suami korban datang dan berusaha merebut senjata dari tangan pelaku. Setelah sempat terjadi perlawanan, pelaku berhasil diamankan oleh keluarga korban.

Menindaklanjuti laporan warga, tim Opsnal Pidum yang dipimpin Kanit Pidum IPDA M. Purba, S.H., segera bergerak ke lokasi dan menangkap pelaku. Dalam penggeledahan, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain:

• Satu pucuk senjata api rakitan berisi dua butir amunisi
• Satu unit handphone merek Samsung
• Satu lencana berlogo Polri
• Satu tas kecil warna kuning

Pelaku mengakui bahwa dirinya bukan anggota Polri. Ia mengaku memperoleh senjata tersebut dari seorang temannya di Pekanbaru sebagai ganti piutang saat bekerja di sebuah rumah makan.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., melalui Kasubsi PIDM Sie Humas IPTU Arwin, S.H., menegaskan bahwa pihaknya akan memproses kasus ini secara profesional dan tidak mentoleransi penyalahgunaan identitas institusi negara.

“Tindakan pelaku sangat meresahkan dan mencederai nama baik institusi. Kami pastikan proses hukum dilakukan secara profesional dan transparan. Tidak ada toleransi terhadap pemerasan dan pengancaman, apalagi dengan mengaku sebagai anggota Polri,” ujar IPTU Arwin.

Saat ini pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Labuhanbatu. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor jika menemui hal mencurigakan, terutama yang melibatkan pengakuan sebagai aparat tanpa identitas resmi.

( Iswan Munthe PiRNAS.com )