LABUSEL, PIRNAS | Lagi-lagi berita miris ditengah hiruk pikuk warga Labusel dihebohkan, salah seoarang pasien RSUD kota pinang, D. Situmorang (68) warga Kota Pinang, jatuh sakit mendadak tanpa sadarkan diri, lansung dilarikan ke RSUD Kota Pinang, Kelurahan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatra Utara, selasa (27/8/2019) sekitar pukul 09.00 wib
Sesampai di RSUD Kota Pinang D. Situmorang harus dirujuk ke RSUD Rantau Prapat Labuhan Batu, dengan alasan karena peralatan RSUD Kota Pinang tidak mendukung.
Dengan gerak cepat pihak keluarga D. Situmorang bergegas mengikuti petunjuk pihak rumah sakit untuk segera dilarikan ke RSUD Rantau Prapat, segala administrasi syarat rujukan telah diselesaikan pihak keluarga.
Namun sungguh malang nasip seorang pasien D. Situmorang harus berujung memilukan dengan mengendarai mobil Pick Up tanpa ambulance untuk membawanya ke RSUD Rantau Prapat.
Salah satu keluarga pasien mengatakan, bahwa ambulance sedang digunakan membawa pasien lainnya, yang bagus pun ambulance hanya satu, imbuh mereka.
Terkait tidak ada mobil ambulance RSUD kota pinang tersebut, Ketua Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Agata Mirroisa Karo-Karo mengatakan, Kekecewaan terhadap RSUD Kota Pinang yang tidak becus dalam memfasilitasi pasien di RSUD tersebut.
“Kita sangat kecewa dalam hal yang sudah lama dikeluhkan masyarakat, saya pikir Pimpinan RSUD Kota Pinang perlu dievaluasi dan bila perlu dicopot saja jabatannya”, ujarnya.
Agata mengungkapkan Pada tahun 2018 bulan Juni ketika Bus Pinem BK 7366 LC lakalantas di Jalinsum Kecamatan Torgamba dimana tragedi tersebut menelan korban jiwa dan luka berat puluhan orang juga kurang mendapatkan pelayanan maksimal dari pihak RSUD Kota Pinang.
“Sampai GAMKI Labusel harus berikan perhatian khusus buat penumpang yang sa’at itu ditangani RSUD Kota Pinang dengan nenyediakan ambulance gratis, korban harus dirujuk ke medan, namun Pihak Rumah Sakit tidak dapat menyediakan ambulance, dengan kondisi kritis pasien kita bawa dengan kenderaan seadanya dan selain itu pada bulan Maret tahun 2019 saya melihat secara langsung ketidak siapan Pihak RSUD Kota Pinang menangani pasien yang sedang sekarat”. katanya
Agata Mirroisa Karo-karo juga menambahkan Dengan kejadian ini agar Bupati Labusel dengan serius menanggapi hal tersebut.
“Saya pikir hal ini perlu diseriusi oleh Bupati Labuhanbatu Selatan, sudah sepantasnya pihak RSUD Kotapinang memberikan pelayanan keselamatan dengan cepat dan tanggap, ungkapnya. (Tim)