PIRNAS.ORG & PIRNAS.COM | PEKANBARU – Babinsa Kel. Sidomulyo Timur Sertu Dedi Supriyadi Koramil 05/Sail Kodim 0301/Pekanbaru bersama beberapa unsur Elemen masyarakat seperti Lurah Raja Randa Maulana,SSTP,.MSi, Bhabinkamtibmas Bripka Eko Wahyu, Ketua LPM, Ketua RW dan tokoh masyarakat melaksanakan kordinasi Pemetaan daerah-daerah yang rawan akan terjadinya banjir di Kel. Sidomulyo Timur Kec. Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, Senin (16/12/2019).
Kordinasi ini dilakukan rutin setiap Tahun seiring dengan perubahan musim untuk mengevaluasi dan mengetahui kondisi keadaan wilayah yang rawan banjir seperti di Jalan Arifin Ahmad, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Adi Sucipto dan wilayah lain yang rentan terhadap genangan-genangan air yang akan menyebabkan terjadinya Banjir.
Sertu Dedi Supriadi dalam kesempatan ini menyampaikan, “Wilayah kita mengalami dua siklus musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, disaat musim kemarau kita mengantisipasi bahaya karhutla dan di musim penghujan kita harus antisipasi bahaya banjir”, ucapnya.
Sertu Dedi Supriadi juga menjelaskan,”Bahwa jenis banjir sendiri digolongkan ada 5 yaitu
1,Banjir kiriman/luapan,
2,Banjir Rob atau banjir pantai,
3,Banjir hujan ekstrim,
4,Banjir Bandang,
5,Banjir Hulu,
Sedangkan di Kelurahan Sidomulyo Timur sendiri yang perlu diantisipasi yaitu Banjir kiriman dan banjir hujan ekstrim, walaupun kedua jenis banjir ini tergolong ringan hanya saat hujan tiba dan akan surut kembali tetapi tetap harus diantisipasi bersama”, tuturnya.
Sementara Lurah Raja Randa Maulana mengatakan,Rapat kordinasi ini dilakukan sangatlah penting ditengah pesatnya pembangunan di wilayah agar semua mengetahui di Wilayah RT/RW mana saja yang masih rawan akan terjadinya genangan air atau banjir. “Untuk itu kita benahi bersama baik Drainase/parit atau jembatan yang kiranya menyebabkan tidak lancarnya air hujan untuk mengalir dan kita harus bersatu padu untuk mengatasi hal ini”, tuturnya.
Sertu Dedi Supriadi juga menambahkan, selaku Babinsa akan selalu siap dalam bersinergi untuk mengatasi masalah atau kesulitan masyarakat di wilayah binaan kepada warga agar di setiap RT/RW di timbulkan lagi semangat gotong royong yang sudah diwariskan oleh Nenek moyang terdahulu karena gotong- royong merupakan salah satu solusi pencegahan mengatasi agar tidak terjadi nya banjir.
“Dengan membiasakan peduli akan lingkungan baik membersikan sampah atau parit/saluran air pembuangan yang tersumbat akan memperlancar genangan air dan bisa mengurangi terjadinya banjir karena banjir atau bencana ini bukan saja hanya tugas Pemerintah, TNI atau Polri saja tapi tugas kita Bersama”, tutupnya.
(Eko Saputra)