Home » Daerah » Angka Stunting di Kabupaten Pakpak Bharat Masuk Status Darurat

Angka Stunting di Kabupaten Pakpak Bharat Masuk Status Darurat

Pirnas.com 25 Mei 2021

PIRNAS.COM | PAKPAK BHARAT – Mempersiapkan generasi emas 2045 bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, angka stunting di Kabupaten Pakpak Bharat masih saja sangat memprihatinkan dan masuk dalam status Darurat, sehingga perlu menjadi perhatian khusus oleh semua pihak, baik dari pemerintah pusat,Provinsi sampai pemerintahan yang paling rendah.

Hal ini patut menjadi perhatian khusus mengingat persentasi angka stunting di Kabupaten Pakpak Bharat melebihi angka toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Ditengah pandemi Covid-19 dan keterbatasan APBD, Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat di bawah kepemimpinan Bupati Franc Bernhard Tumanggor terus mengupayakan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Pakpak Bharat dan harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor, saat mengunjungi penderita Stunting menyatakan dirinya sangat prihatin terkait masih tingginya kasus stunting di Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun penyebab tingginya kasus stunting di Kabupaten yang baru mekar ini, dikarenakan masih tingginya kemiskinan masyarakat khususnya di desa-desa yang mengakibatkan sebagian bayi terlahir dengan gizi kurang yang diukur melalui ukuran panjang tubuh tidak sampai 48 sentimeter dan berat badannya tidak sampai 2,5 kilogram juga ditambah dari bayi yang terlahir normal akan tetapi tumbuh dengan kekurangan asupan gizi hingga dibesarkan juga kurang zat gizi sehingga menjadi stunting. “Kasus stunting ini merupakan masalah multidimensional yang perlu diselesaikan secara multisektoral”ujar Bupati Franc senin 24/05.

Selain kemiskinan, tingkat pendidikan juga berkaitan dengan permasalahan gizi. Minimnya pengetahuan membuat pemberian asupan gizi tidak sesuai kebutuhan. Contohnya, kurangnya kesadaran akan pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD). Padahal IMD menjadi langkah penting dalam memberikan gizi terbaik.

Seperti di Desa Binanga Boang yang dekat dengan ibukota kabupaten saja masih terdapat puluhan bayi stunting dan juga mangalami gizi buruk. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus, bukan saja bagi Pemerintah Pakpak Bharat namun perlu perhatian dari pemerintah pusat serta Provinsi sehingga penurunan kasus stunting ini bisa segera teratasi.

Setelah dilakukan berbagai riset dan pemetaan lebih detail di Kabupaten Pakpak Bharat, menurut data yang dihimpun dari dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat ternyata ditemukan jumlah bayi pada usia dua sampai tiga tahun mengalami stunting dan bahkan masuk dalam kategori gizi buruk sebesar 26,79 % yaitu Kecamatan Salak 209 dari 829 bayi, Kecamatan Sukaramai 241 dari 813 bayi, Kec PGGS 120 dari 409 bayi, Kec.Pagindar 31 dari 117, Kec STTU Julu 95 dari 323, Kec Tinada 136 dari 399 bayi, Kec Siempat Rube 85 dari 534 bayi serta Kec STTU Jehe 271 dari 1011 bayi.

” Ini tentunya sangat mengkhawatirkan, berbahaya dan sangat butuh penanganan khusus dengan segera. Ini ancaman serius terhadap upaya dan cita-cita kami untuk mambangun generasi emas Pakpak Bharat, bahwa keinginan dan upaya mewujudkan Pakpak Bharat sejahtera salah satu tentunya dengan membangun dan membentuk generasi emas adalah suatu keharusan dan mau tidak mau kita harus segera upayakan untuk menurunkan angka stunting ini, ujar Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor.

Saat ini, dalam upaya memberantas stunting dan gizi buruk ini, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat mengalakkan pembagian makanan tambahan bagi bayi baru lahir dan juga ibu hamil, peningkatan cakupan imunisasi dasar bagi bayi dan balita, pembagian vitamin dan lainnya. seperti terlihat saat Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menyerahkan sejumlah paket bantuan kepada beberapa keluarga yang dikunjunginya di desa-desa diantaranya susu, vitamin, makanan tambahan dan berbagai kebutuhan bayi lainnya.

“Masalah stunting merupakan masalah multidimensional,masalah ini harus diselesaikan dengan melibatkan banyak sektor supaya bisa cepat diselesaikan” kata Bupati Franc.

Pemerintah Kabupaten pakpak Bharat juga terus menghimbau kepada masyarakat melalui Puskesmas, Puskesdes, Pemerintah Desa, dalam hal memperbaiki asupan gizi keluarga, agar para suami memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran memelihara unggas, ikan dan sebagainya yang tentunya memberi nilai tambah secara ekonomi juga baik untuk dikonsumsi dalam keluarga.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Salak Sudi Anto Bacin, SKM menjelaskan bahwa angka penderita stunting memang masih sangat tinggi di Kabupaten Pakpak Bharat.

“Angka penderita Stunting di daerah kita memang masih tergolong tinggi, di Kecamatan Salak ini sendiri telah kami temukan total 209 dari 829, ini benar-benar sangat mengejutkan, berbahaya, dimana sebagian besar diantaranya masuk dalam kategori stunting berat dan perlu penanganan khusus, kalau dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan terganggunya perkembangan otak pada anak dan tentunya akan sangat mempengaruhi prestasi akademiknya kelak,” ujar Kapus Salak.

Masih menurut Kapus Salak, Stunting ini dapat dicegah pada masa Golden Periode yakni pada masa kehamilan sampai anak berusia dua tahun, paktor utamanya adalah kurangnya asupan gizi,lingkungan dan kebersihan serta minimnya pengetahuan orang tua terkait pentingnya kesehatan,”pungkasnya.

(Jaman Munthe)

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Berita Terkait
Kapolres Labuhanbatu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Serah Terima Jabatan Kapolres Kualuh Hilir

Harsusilawati

03 Feb 2025

Post Views: 3 Pirnas.com | LABUHANBATU – Polres Labuhanbatu melaksanakan upacara Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Serah Terima Jabatan Kapolres Kualuh Hilir, pada Senin (03/02/2025) di halaman Apel Mapolres Labuhanbatu, Jalan MH Thamrin, Rantauprapat. Upacara ini dipimpin langsung oleh Kapolres Labuhanbatu, AKBP Dr. Bernhard L. Malau, S.I.K., M.H., sebagai Inspektur Upacara (Irup). Personel yang kenaikan …

Kinerja Polsek Torgamba Polres Labuhabatu Selatan Menuai Kecaman aktivis

Harsusilawati

01 Feb 2025

Post Views: 10 Pirnas.com | Labusel – Kinerja Polsek Torgamba Polres Labuhabatu Selatan menuai kecaman aktivis terkait dugaan tidak melaksanakan tugas sebagai alat negara untuk mengayomi melayani menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. “Seharusnya polisi lebih profesional dalam menjalankan tugas sehingga mereka tidak terus dianggap sebagai yang tidak profesional dalam menjalankan tugas”, kata Jonfiter Siahaan …

Polres Labuhanbatu Tangkap Pengedar Sabu di Wisma

Hidayat Chan

31 Jan 2025

Post Views: 14 Pirnas.com | Labuhanbatu -Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Labuhanbatu kembali mengungkap kasus peredaran narkotika di wilayah hukumnya. Seorang pria berinisial MR alias Angga (39) diamankan pada Kamis (30/1/2025) pukul 00.40 WIB di sebuah wisma di Jalan Urip, Kelurahan Cendana, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan …

Pimpin Rapat Perdana dengan Pejabat Struktural , Kalapas : Terus Bersinergi Agar Tercapainya Target Kinerja

Harsusilawati

31 Jan 2025

Post Views: 17 Pirnas.Com | Batu Bara – Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku menyelenggarakan rapat perdana yang dipimpin oleh Kepala Lapas, Soetopo Berutu di ruang Kalapas. Rapat ini menjadi momen penting untuk membangun sinergi dan memahami peran masing-masing pejabat struktural dalam mendukung operasional Lapas yang lebih efisien dan terorganisir. Hadir dalam rapat tersebut adalah Kasubbag …

Gelar Razia Rutin, KA KPLP : Upaya Untuk Memastikan Keamanan dan Ketertiban di Lapas

Harsusilawati

31 Jan 2025

Post Views: 18 Pirnas.Com | Batu Bara – Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan lembaga pemasyarakatan, Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku kembali menggelar razia rutin pada Kamis malam (30/01/2025). Razia ini dipimpin oleh KA KPLP Ziko Lukita dan melibatkan Staf KPLP serta petugas jaga yang melakukan pemeriksaan menyeluruh di setiap sudut kamar hunian …

Tokoh Masyarakat Jadi Tersangka Isu Begu Ganjang, Matio Situmorang Merasa Dijebak

Harsusilawati

30 Jan 2025

Post Views: 19 Pirnas.com | Labusel – Seorang tokoh masyarakat, Matio Sitomarang, 62, warga Lorong Sanggul Mas, Dusun Cikampak Pekan, Desa Aekbatu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhabatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara mengaku terjebak dalam dugaan pencemaran nama baik, terkait tuduhan penyebaran isu begu ganjang di wilayah setempat. Matio Situmorang saat diwawancarai wartawan di satu warung dekat …

Kategori Terpopuler