Labusel, pirnas.com & pirnas.org | Kelihatanya agak aneh perusahaan mendapatkan Coporate Social Responsibility (CSR) dengan nilai Proyek Rp. 500 juta, volume proyek hanya 180 meter rabat beton. Saat wartawan pirnas komfirmasi dengan salah seorang pekerja tukang beberapa waktu yang lalu yang mengerjai proyek tersebut, saat di komfirmasi beliau menyampaikan, “panjang proyek tersebut 180 meter lebar 2 meter, soal ketebalan pekerja tidak dapat menjelaskan saya hanya seorang pekerja pak tidak tau segala sesuatunya jadi saya tidak dapat menjelaskan lebih detail” katanya.
Di situ dalam plank proyek tertera, Nama Pekerjaan : Pemasangan PJTU – TS Dan Pembangunan Inprastruktur Sipil, Lokasi : Perumahan Divisi lll Desa Perkebunan Normark Kec. Kota Pinang, Mitra Pelaksana : Gapkindo, Pelaksana : PT. MCFREN NAHOR JAYA, Sumber dana : CSR, Anggaran Biaya : Rp. 500 jt, Tahun Anggaran : 2018-2019, Waktu Pelaksana : 180 kelender, Volume panjang : kosong, ketebalan : kosong, Lebar : kosong, alias (tidak tertera dalam plank proyek) kenapa tidak tertera, takut ya…?
Menurut salah seorang rekanan tgl 2/11/2019 saat media ini mengkonfirmasi beliau yang sudah biasa mengerjakan proyek di Pemkab Labusel yang kabetulan lewat menjelaskan,”wah tinggi x dananya ini”, “terus apa pendapat abang..?”tanyak tim, “ya agak aneh aja pak, masak CSR kok di letakan di perumahan kebun divisi lll lokasi perkebunan di atas tanah HGU aneh, eh..pak, tapi saya tau riwayat Gapkindo ini pak, dulu bos saya pernah bergabung”jawab beliau.
Ini gapkindo adalah sabuah asosiasi perusahaan indonesia yang menangani dalam hal sebuah asosiasi perusahaan Indonesia yang menangani dalam hal perkaretan. Tujuan Gapkindo adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi, pengolahan dan pemasaran karet alam Indonesia sebagai salah satu produk ekspor yang penting di Indonesia.
Anggota Gapkindo terdiri dari perkebunan karet (milik negara, swasta nasional maupun asing-modal), prosesor, eksportir, pedagang (broker, dealer) dan perwakilan pembeli. Pada Juli 2018 total jumlah anggotanya sebanyak 168 perusahaan.
Gapkindo terdiri dari Dewan Pengurus Pusat di Jakarta dan Cabang di setiap provinsi yang memproduksi karet, yaitu Sumatera Utara (termasuk Aceh), Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan/Tengah dan Jawa.
Gapkindo didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 1971 pada puncak gerakan untuk membangun produksi karet teknis tertentu di Indonesia, yang kini dikenal sebagai Standar Indonesia Rubber (SIR). Pada awalnya, nama asosiasi tersebut adalah Persatuan Pengusaha Karet Spesifikasi Teknis Indonesia (PPKSTI) atau Asosisasi Produsen Karet Teknis Indonesia kemudian sekarang diubah menjadi Gapkindo. Gitu pak sejarahnya,
Kata salah seorang kontraktor yang kebetulan warga Labusel itu menjelaskan dengan jelas.
Pada tgl 2/11 awak media ini meluncur ke kantor menegemen PT. Satia Kisma Usaha yang terkenal perkebunan Normark dan sinar mas grup, Untuk bertemu manager perusahaan tersebut yang kebetulan tidak terlalu jauh dari divisi lll adanya proyek CSR itu, tapi sayang menurut keterangan piket pimpinan serta personalia tidak berada di kantor.
Reporter : 007