Bau Bau(Sulawesi Tenggara), pirnas.com & pirnas.org |Nasrun (46) adalah anak dari pasangan Hasirun (ayah) dan Dayana (ibu) yang keseharian mereka berprofesi sebagai seorang petani. Hal itu membuat Nasrun harus berjuang keras untuk mencapai mimpinya.
Cita-cita untuk menjadi seorang anggota TNI di simpannya dalam hati, hingga suatu hari ketika tamat sekolah dari SMA 2 Negeri Bau-bau pada tahun 1995, Nasrun mencoba peruntungan dengan mendaftarkan dirinya sebagai peserta tes seleksi anggota TNI angkatan laut calon perwira (Secapa), namun selama 3 kali mencoba kegagalan lah yang trus Nasrun alami.
Tidak putus asa dengan niat membahagiakan orang tuanya, Nasrun terus bersemangat dan doa-doa yang terus dia panjatkan tidak berhenti hingga terus mencoba peruntungan yang lain.
Pada tahun 1996 ketika hendak pulang kampung ke Bau-bau dari perjalanannya tes calon anggota TNI angkatan laut bersama 7 orang rekannya yang juga gagal tes pada waktu itu, sebuah kejadian yang di percayai Nasrun sebagai jalan Tuhan terjadi di pelabuhan Bau-bau, yang mana saat itu ketika turun dari kapal, seorang bapak menghampiri Nasrun untuk bercakap-cakap, akhir dari percakapan si bapak bertanya, apa kamu mau kerja, lalu Nasrun menjawab, mau pak asal bekerja, tapi bolehkah saya minta waktu untuk terlebih dahulu mempertimbangkannya, dengan senyum si bapak mengatakan iya.
Satu minggu setelah pertemuan itu, Nasrun lalu menemui si bapak yang belakangan diketahuinya ternyata si bapak adalah seorang kepala pelabuhan Bau-bau, Ruslin Madita (alm). Singkat cerita, Nasrun pun menjadi pegawai magang dengan posisi ‘kepil’ yang bertugas menjemput tali kapal ketika hendak sandar di pelabuhan.
Selama 2 tahun bekerja sebagai kepil, karena kegigihannya, Nasrun kemudian di percaya sebagai staf kantor. Selama 5 tahun Nasrun mengabdi akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2000 akhirnya mimpi menjadi karyawan tetap perusahaan Angkutan, Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) menjadi kenyataan.
Pada tahun 2014 lalu, Nasrun akhirnya menduduki jabatan sebagai supervisi dengan tawaran langsung dari kepala cabang, padahal pada waktu itu ada senior-senior yang lebih pantas untuk jabatan itu. Hingga saat ini, Nasrun masih menjabat sebagai supervisi di pelabuhan penyeberangan lintas Kamaru-Wanci.
Nasrun berharap ada banyak pemuda-pemuda jaman sekarang meniru semangat juangnya untuk mencapai cita-cita dan mimpi. “Jangan berhenti jika saat ini anda gagal, sebab kegagalan adalah sukses yang tertunda.” Tandasnya.
ferdinansyah AT