Home » Artikel » SANG NEGARAWAN SEJATI

SANG NEGARAWAN SEJATI

Pirnas.com 04 Apr 2020

Berguru Kepada Prof. Yusril Ihza Mahendra Dalam Berbangsa Dan Bernegara

Oleh: M. Masduki Thaha

Saat tulisan ini berada di hadapan anda, saya berharap anda dalam keadaan baik dan tenang. Kemungkinan besar kita masih sedang mengkarantina diri di rumah, atau beraktifitas diluar rumah tetapi tetap menjaga social distanching. Kita memang masih dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB merupakan keputusan yang diambil presiden dalam menghadapi wabah Covid-19.

Sudah lebih sebulan lalu covid-19 mengobrak-abrik perasaan kita, bangsa Indonesia. Rasa aman dan rasa saling percaya seolah rontok dalam sekejap. Luka akibat Pilpres 2019 yg sudah mulai sembuh, seperti teriris kembali. Covid-19 ternyata tidak hanya sekedar virus yang menginveksi tubuh, tetapi juga perasaan dan batiniah kita.

Tulisan ini tidak akan mengupas tentang covid-19. Selain bukan ahli di bidang itu, informasi tentang hal tersebut telah cukup banyak.

Saya hanya akan fokus pada satu titik: bagaimana kita membangun pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam menghadapi setiap persoalan bersama yang datang. Hal ini penting, sebab seringkali sikap kita dalam menghadapi masalah justru jauh lebih berbahaya ketimbang masalahnya itu sendiri.

Dalam situasi perang menghadapi covid-19 ini saya tertarik kepada sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Prof. Yusril Ihza Mahendra (Yim), seorang begawan hukum Indonesia.

Sejak sekira 2 bulan lalu ketika tersebar berita tentang adanya serangan virus corona di berbagai negara, sepanjang pengamatan saya, Yim adalah tokoh yang paling produktif melalui tulisan-tulisanya menyampaikan pemikiran, pandangan, saran, masukan bahkan kritik kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan. Dan dalam setiap kali menyampaikan pandangan dan kritiknya, Yim selalu memberikan alternatif solusi.

Hampir setiap hari kita membaca pandangan-pandangannya di media. Mulai dari pemikirannya yang filosofis dan religius, hingga saran-saran taktis dan kritik-kritik keras, santun dan solutif.

Saya dan kita paham dengan cara yang ditempuhnya. Semua karena rasa cinta kepada bangsa dan negara yang sedang menghadapi bahaya. Posisinya yang sedang diluar lingkar kekuasaan menjadi tidak mudah mengungkapkan rasa cinta kepada bangsa dan negara.

Setiap hari ruang publik seolah dipenuhi oleh pikiran-pukiran dan pandangannya. Berhari-hari, berminggu-minggu.

Teriakannya berhenti pada 1 April 2020. Ya, saat itu Presiden Joko Widodo telah mengambil keputusan dalam menghadapi wabah Covid-19: Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Jalan yang diputuskan presiden berbeda dengan yang diteriakkan Yim. Yim lebih merekomendasi Lockdown atau Karantina Wilayah, presiden memilih PSBB. Walaupun mengandung kesamaan, tetapi sangat jauh berbeda.

Apakah Yim kecewa? Mungkin iya. Tapi apakah Yim marah? Tidak sama sekali. Justeru Yim hari itu mengakhiri berondongan tulisan-tulisannya. Tulisan terakhir Yim setelah presiden mengumumkan keputusannya, berjudul “BISAKAH PSBB MENGHADAPI VIRUS CORONA?”. Setelah itu Yim tidak menuliskan (mempublikasikan) lagi pemikiran-pemikirannya.

Hanya, pada alinea terakhir tulisan terakhirnya tersebut Yim menulis, “Karena itu selama masa penerapan PSBB ini, saya sarankan agar Pemerintah mulai bersiap-siap menghadapi risiko terburuk kalau akhirnya tidak punya pilihan lain menghadapi wabah virus Corona, kecuali memilih menerapkan Karantina Wilayah, jika pandemi ini ternyata tidak mampu dihadapi dengan PSBB”.

Kalimat tersebut berupa warning sekaligus jalan menuju solusi. Dan sampai hari ini kita belum membaca lagi tulisan Yim terkait hal tersebut.

Lalu dimana letak pelajaran berharganya? Ialah pada cara yang ditempuh dan sikap yang diambilnya.

Selama Presiden Jokowi sebagai pemimpin belum memgambil keputusan, Yim sekuat tenaga dan pikiran menyampaikan semua hal yg dianggap benar dan baik. Tak peduli dia dipuji atau dimaki. Tetapi ketika presiden telah mengambil keputusan, walaupun hal itu tidak sesuai dengan pemikirannya, Yim diam. Keputusan pemimpin negara harus dihargai dan dihormati. Jangan dirongrong. Harus didukung. Setidaknya, diam. Inilah pelajaran yang sangat tinggi nilainya dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara.

Saya yakin hari ini Yim adalah orang yang paling tenang dan lega. Dia sudah berusaha semaksimal mungkin. Bebannya telah ditumpahkan. Tugasnya telah ditunaikan. Usahanya telah dijalankan. Tinggal bertawakkal kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tentu Yim tidak lantas berleha-leha. Pikiran dan hatinya pasti terus diperas utk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi beberapa waktu kedepan. Hari-hari pasti diamatinya dengan cermat.

Seandainya kita mampu meniru sikap dan caranya dalam berbangsa dan bernegara, sepertinya bangsa ini akan lebih cepat dewasa. Saya merasa kita memang patut berguru kepadanya, Sang Negarawan Sejati.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Berita Terkait
Yang Lagi Viral! Perlombaan Hias Dusun di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji, Labusel

Ades

19 Agu 2024

Post Views: 134 Pirnas.com | Sidodadi Perk. Teluk Panji, Labusel – Perlombaan Hias Dusun yang digelar di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji berakhir dengan kemenangan gemilang bagi Dusun 3. Ajang ini berlangsung meriah dengan partisipasi aktif dari seluruh warga desa yang menampilkan kreativitas mereka dalam menghias dusun masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan karya seni …

PKS Milano Sei Pinang di Kecamatan Torgamba Disorot LSM Terkait Polusi Udara

Ades

16 Agu 2024

Post Views: 125 Pirnas.com | Labusel – Aktivitas pabrik kelapa sawit (PKS) seringkali menjadi sumber polusi udara yang harus segera diatasi untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Labuhanbatu Selatan sebagai instansi teknis diharapkan rutin memeriksa kualitas udara sesuai dengan batas yang diizinkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan …

Kapolda Resmikan Rumah Doa ‘Wicaksana Laghawa’ Polres Tomohon

Harsusilawati

16 Jul 2024

Post Views: 98 PIRNAS.COM | MANADO, Humas Polda Sulut – Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan meresmikan Rumah Doa ‘Wicaksana Laghawa’ Polres Tomohon, Selasa (16/7/2024). Peresmian diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina, dihadiri oleh sejumlah PJU Polda, Forkopimda Kota Tomohon, personel Polres Tomohon dan Bhayangkari. Kapolres Tomohon AKBP Lerry …

Ari Wibowo, SH. Akhirnya Menyelesaikan Studi S2-nya di Fakultas Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Ades

11 Jul 2024

Post Views: 162 Pirnas.com | Medan – Ditengah kesibukanya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Utara, Ari Wibowo, SH akhirnya menyelesaikan studi S2-nya di Fakultas Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dalam hal tersebut ujian tesis dilakukan via zoom di kantor fraksi partai Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Utara. Ari Wibowo, SH dicecar banyak pertanyaan oleh …

Melahirkan Sosok Seperti Jendral Sutanto Yang Ia Lakukan Saat Ini Membutuhkan Pemimpin Seperti Dia AKBP Eko Hartanto Sik MH

Harsusilawati

25 Jun 2024

Post Views: 215 Pirnas.com | Medan – AKBP Eko Hartanto Sik.MH merupakan Sosok Seperti Jendral Sutanto Masih banyak anggota polri memiliki jiwa tegas dan dalam melaksanakan Tugasnya Sebagai Mantan Kasat Lantas Asahan Di Tahun 2000 ini Masi beliau Berpangkat AKP yang berdinas di polres kabupaten Asahan semua tindakan tindakan dan Rawat apa pun melalui Selesaikan …

Hikmah Puasa Hari Ke 7, Rahasia Dibalik Susah dan Senang

Pirnas.com

29 Mar 2023

Post Views: 231 Hikmah Puasa Hari Ke 7, Rahasia Dibalik Susah dan Senang Oleh : Dr. Supardi, SH., MH., Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Als. Rd Mahmud Sirnadirasa بِسْمِِ اللِِّٰ الرَّحْمٰنِِ الرَّحِيْمِِ وَالصَّلََةِ وَالسَّلََ مِ عَلَى محَمَّ دِ وَاٰلِهِِ مَعَِ التَّسْلِيْمِِ وَبِهِِ نَسْتَعِيْ نِ فِى تَحْصِيْلِِ الْعِنَايَةِِ الْعَآمَّةِِ وَالْهِدَايَةِِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَِ يَا رَبَِّ الْعَالَمِيْنَِ Bismillãhirrahmãnirrahîm Was …

Kategori Terpopuler